![]() |
OBSERVASI PASIEN
|
||
No
Dokumen
|
No
Revisi
|
Halaman
1/1
|
|
STANDAR
PROSEDUR OPERASIONAL
|
Tanggal
Terbit
|
Ditetapkan
DirekturRS
|
|
PENGERTIAN
|
Pasien
dengan kondisi tidak stabil tidak boleh dilakukan transportasi, pasien
dipertahankan pada tempat tersebut untuk dilakukan observasi dan monitoring
kondisi pasien
|
||
TUJUAN
|
Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah Penerimaan Pasien yang dirawat di Rumah sakit akan mendapatkan pelayanan
sesuai kebutuhan dan visi misi rumah sakit
|
||
KEBIJAKAN
|
|
||
PROSEDUR
|
1. Dokter jaga memutuskan pasien yang
memerlukan observasi.
2. Observasi dilakukan oleh Dokter Jaga dan
Perawat IGD.
3. Observasi dilakukan tiap 5-15 menit sesuai
dengan tingkat kegawatdaruratannya.
Hal yang
perlu diobservasi :
a. Keadaan umum pasien.
b. Kesadaran pasien.
c. Airway (jalan nafas).
d. Tanda-tanda vital.
4. Apabila dalam masa observasi keadaan pasien
memburuk maka perawat yang melakukan observasi akan melaporkan kepada Dokter
Jaga.
5. Dokter jaga melakukan Re-Asessment terhadap
kondisi pasien.
6. Observasi kepada pasien di ruang IGD
dilakukan maksimal dalam waktu 8 (delapan) jam selanjutnya diputuskan apakah
pasien boleh pulang / masuk rawat inap / rujuk rumah sakit lain.
7. Jika pasien diputuskan untuk masuk rawat
tetapi tempat tidak tersedia maka mengikuti prosedur penitipan pasien.
|
||
UNIT
TERKAIT
|
Pendaftaran,
Administrasi, Instalasi
Rawat Jalan, Instalasi Gawat Darurat
|
Monday, July 2, 2018
SPO OBSERVASI PASIEN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment